Ketahui Pemeriksaan Penting, Berikut Ini yang Bukan Merupakan Pemeriksaan pada Propeller Shaft!

Adhitia Hermawan

Propeller shaft, atau yang juga dikenal sebagai poros baling-baling, merupakan komponen penting yang berperan dalam sistem penggerak kapal. Fungsinya adalah untuk mentransmisikan tenaga dari mesin ke baling-baling, sehingga kapal dapat melaju. Demi memastikan performa optimal, propeller shaft perlu diperiksa secara berkala untuk mendeteksi potensi masalah dan memastikan kelancaran operasi.

Dalam pemeriksaan propeller shaft, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Namun, ada satu pemeriksaan yang tidak termasuk dalam prosedur standar ini, yaitu:

Pemeriksaan Kondisi Cat

Kondisi cat pada propeller shaft bukanlah merupakan pemeriksaan yang dilakukan secara rutin. Hal ini dikarenakan cat pada propeller shaft berfungsi sebagai pelindung terhadap korosi dan keausan, serta tidak memberikan indikasi langsung mengenai kondisi teknis shaft.

Pemeriksaan yang umumnya dilakukan pada propeller shaft mencakup:

1. Pemeriksaan Visual

Pemeriksaan visual dilakukan untuk mendeteksi adanya retak, korosi, atau kerusakan fisik lainnya pada permukaan propeller shaft. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan senter atau peralatan inspeksi khusus.

2. Pengukuran Diameter

Diameter propeller shaft harus diperiksa untuk memastikan bahwa tidak ada keausan atau perubahan diameter yang signifikan. Keausan yang berlebihan dapat melemahkan shaft dan menyebabkan kegagalan dini.

3. Pengukuran Ketidakbugaran

Ketidakbugaran pada propeller shaft dapat disebabkan oleh pemakaian atau deformasi. Pengukuran ketidakbugaran dilakukan untuk menentukan apakah propeller shaft masih sesuai dengan spesifikasi dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang parah.

4. Pemeriksaan Kecacatan Permukaan

Kecacatan permukaan, seperti lubang, torehan, atau alur, dapat menjadi titik awal kerusakan. Pemeriksaan kecacatan permukaan dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi masalah sebelum berkembang menjadi kerusakan yang lebih parah.

5. Pengukuran Keseimbangan

Keseimbangan propeller shaft sangat penting untuk menghindari getaran dan mengurangi tegangan pada sistem penggerak. Pengukuran keseimbangan dilakukan untuk memastikan bahwa shaft berputar dengan lancar dan bebas dari getaran yang berlebihan.

Selain pemeriksaan rutin tersebut, propeller shaft juga harus diperiksa secara berkala untuk adanya kavitasi atau kerusakan akibat getaran. Kavitasi adalah pembentukan gelembung udara di sekitar propeller shaft, yang dapat menyebabkan korosi dan kerusakan.

Pemeriksaan propeller shaft harus dilakukan oleh teknisi atau surveyor yang berkualifikasi. Frekuensi pemeriksaan tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kapal, kondisi operasi, dan rekomendasi pabrikan.

Dengan melakukan pemeriksaan propeller shaft secara berkala dan menyeluruh, operator kapal dapat memastikan kelancaran operasi, keamanan, dan masa pakai komponen yang lebih lama.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer